Pafipulausembilan, Euro 204 Austia gagal melaju ke Euro 2024 akibat negara turki yang sedang membangun kembali kekuatan sepak bola mereka, berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan mengalahkan Austria 2-1 dalam pertandingan persahabatan di Istanbul. Kemenangan ini, yang diraih di hadapan ribuan pendukung tuan rumah, bukan hanya sebuah kemenangan biasa, melainkan juga menjadi titik balik bagi Ralf Rangnick, pelatih asal Austria yang kini menangani tim nasional Turki.
Rangnick, yang dikenal sebagai “The Godfather of Gegenpressing” karena gaya bermainnya yang agresif dan intens, mengalami kekecewaan mendalam. Kekalahan ini datang sebagai pukulan telak bagi Rangnick yang baru saja menjabat sebagai pelatih Turki pada bulan Juni 2023. Ia tercatat sebagai pelatih kelima yang menangani tim nasional Turki dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, menunjukkan ketidakstabilan yang mengkhawatirkan dalam dunia sepak bola Turki.
Pertandingan yang berlangsung di Türk Telekom Stadium tersebut menjadi saksi bisu perjuangan sengit kedua tim. Turki, yang diuntungkan oleh dukungan meriah dari penonton, tampil dengan semangat tinggi. Mereka menekan lini belakang Austria sejak menit pertama dan berhasil menciptakan beberapa peluang emas.
Austria, meskipun memiliki nama-nama pemain berpengalaman, tampak kesulitan menghadapi intensitas dan semangat bertanding tim tuan rumah. Rangnick, yang biasanya dikenal dengan strategi yang matang, terlihat kebingungan di pinggir lapangan. Ia melakukan beberapa pergantian pemain, namun tak mampu mengubah jalannya pertandingan.
Gol pertama Turki dicetak oleh Cengiz Ünder di menit ke-29. Pemain yang memperkuat klub AS Roma itu memanfaatkan kesalahan lini belakang Austria dengan baik dan menaklukkan kiper mereka. Austria berusaha untuk menyamakan kedudukan, namun lini belakang Turki yang kokoh dan kiper mereka yang gemilang, Altay Bayındır, berhasil menggagalkan setiap serangan mereka.
Gol kedua Turki dicetak pada babak kedua oleh pemain muda yang sedang naik daun, Kerem Aktürkoğlu. Pemain yang memperkuat klub Galatasaray itu berhasil melesakkan tendangannya dari luar kotak penalti, menggetarkan jala gawang Austria.
Austria akhirnya berhasil mencetak gol balasan di menit ke-83 melalui David Alaba. Namun, gol tersebut sudah terlambat untuk mengembalikan keunggulan mereka. Turki berhasil mempertahankan keunggulannya hingga pertandingan berakhir, mengamankan kemenangan 2-1.
Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Rangnick dan tim nasional Austria. Ia kini menghadapi tekanan besar untuk memperbaiki performa tim menjelang kualifikasi Piala Eropa 2024. Rangnick, yang dikenal dengan kemampuannya dalam membangun tim dan menerapkan gaya bermain modern, diharapkan dapat segera menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi tim nasional Austria.
Pertandingan persahabatan ini menjadi bukti nyata bahwa Turki, dengan semangat dan kerja keras mereka, mampu memberikan perlawanan yang sengit kepada tim-tim Eropa papan atas. Kemenangan ini juga menjadi motivasi bagi pemain-pemain muda Turki untuk terus berkembang dan berkontribusi bagi tim nasional.